DAEJON-(IDB) : Indonesia dan Korea Selatan memiliki tujuan yang sama dalam upaya meningkatkan kerjasama pertahanan khususnya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara melalui pengembangan dan produksi poduk-produk pertahanannya secara optimal. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Marsdya TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A saat mengadakan KF-X/IF-X Kick off meeting, Selasa (2/8), di Daejeon, Korea Selatan.
Dihadapan Komisaris Defense Acquisition Program Administration (DAPA), Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Agency for Defence Development (ADD) Korea, Sekjen mengatakan bahwa program pesawat jet tempur Korea Fighter Xperiment (KFX) atau jet tempur generasi 4,5, KF-X/IF-X merupakan program strategis kedua negara dimana program ini sejalan dengan arah tujuan kebijakan pertahanan nasional yang berupaya untuk meningkatkan kemampuan dalam negeri secara berkelanjutan serta memberdayakan industri pertahanan Indonesia.
Program pembangunan KF-X/IF-X telah mencapai tonggak penting dengan dimulainya tahap pengembangan teknologi yang merupakan tahap penting dari program pembangunan KF-X/IF-X. “Dengan pertimbangan ini, kami telah memilih tim engineering Indonesia yang saya percaya akan mendedikasikan semua pengalaman mereka untuk mendukung program ini,” tegas Sekjen.
Dalam kesempatan tersebut atas nama pemerintah Indonesia, Sekjen menyerahkan tim engineeringengineering KF-X/IF-X, Sekjen berpesan bahwa kesempatan baik yang telah diberikan bangsa dan negara hendaknya dapat dijadikan modal untuk mengembangkan keahlian dan pengalaman dalam program teknologi yang canggih ini. Tim engineering Indonesia yang berjumlah 37 orang terdiri dari TNI AU, ITB, Kemhan dan PT DI akan bergabung bersama dengan tim dari Korea dalam rangka untuk memulai tahap awal kerja sama ini. Indonesia untuk bekerja sama dengan tim Korea dalam menyelesaikan program KF-X/IF-X ini. Kepada tim
Diakhir sambutannya, Sekjen menyampaikan bahwa Kementerian Pertahanan sangat mendukung berdirinya Pusat Penelitian dan Pengembangan Gabungan atau Combined Research and Development Center (CRDC). Dengan berdirinya CRDC Sekjen yakin dan percaya bahwa CRDC dimasa depan dapat memberikan kesempatan lebih baik bagi kedua negara untuk saling memahami satu dengan yang lainnya. Sekjen berharap industri pertahanan Korea kiranya dapat bersama-sama dengan Industri Pertahanan Indonesia melakukan kerja sama dan latihan bersama demi tercapainya tujuan yang diharapkan.
Hadir mendampingi Sekjen dalam kunjungan kerja ke Korea kali ini diantaranya Dirjen Pothan Kemhan Dr. Ir. Pos M. Hutabarat, M.A, Ph.D, Kabalitbang Prof.Dr.Ir.Eddy Sumarno Siradj, M.Sc dan Direktur Teknologi Industri Ditjen Pothan (Dir. Tekind) Brigjen TNI Ir. Agus Suyarso, Kepala Biro Perencanaan Brigjen TNI Drs. Mikdala Buchari dan wakil dari BPPT.
Sumber: DMC